You are here: Home > Tugas Pribadi Knowledge Management > Tugas KM 1

Tugas KM 1

Mini case 1 – Saatchi & Saatchi

Kesimpulan pada Mini Case 1 :

  • Maurice Saatchi, chairman dari Saatchi dipecat dari jabatannya dengan alasan untuk mencegah penurunan tajam lebih lanjut dalam harga saham perusahaan,
  • Setelah dipecat Maurice Saatchi segera membentuk perusahaan baru, dan terus berdagang di bawah nama Saatchi, dan merekrut banyak karyawan yang paling kreatif dari perusahaan yang lama.
  • CORDIANT, perusahaan yang berhasil mensukseskan Saatchi & Saatchi, kehilangan rekening pelanggan senilai lebih dari £ 50m. dalam hitungan minggu. Harga saham jatuh oleh pada tiga bulan pertama juga dalam enam bulan berikutnya.

Faktor knowledge dalam penekanan kasus Saatchi & Saatchi, yaitu :

  • Kategori Evolusi Perkembangan Keberhasilan Management Perusahaan

Perusahaan Saatchi & Saatchi secara Evolusi Perkembangan Keberhasilan Management Perusahaan dikategorikan dalam kelompok Pasca Modern. Hal tersebut dapat dilihat dari fokus perusahaan Saatchi & Saatchi yang jelas ke arah pengetahuan. Perusahaan Saatchi & Saatchi telah berkembang ke arah industri kreatif dengan kemampuan mengadopsi dan akses yang tinggi terhadap pengetahuan luar yang ada, baik dari perusahaan lama yang telah ditinggalkan (CORDIANT) maupun perusahaan partner atau pesaing. Dengan kemampuan adopsi dan akses yang baik, Saatchi & Saatchi dapat menerapkan konsep value analysis dan TQM sehingga sebagai perusahaan baru, Saatchi dan Saatchi berhasil mendobrak perusahaan sebelumnya yang sudah berdiri puluhan tahun.

  • Generasi perusahaan Saatchi & Saatchi jika dilihat dari praktek management bisnis (dalam implementasi sistem informasi)

Perusahaan Saatchi & Saatchi dapat dikategorikan pada Generasi ke-3 jika dilihat dari praktek manajemen bisnis. Hal tersebut dapat dibuktikan dari langkah Perusahaan Saatchi & Saatchi yang mulai bergerak ke arah Knowledge Management Enabled Networks. Disini fokus sudah pada akselerasi organisasi dengan mengandalkan network dan knowledge. Fokus penekanan disini berkembang dengan munculnya konsep learning organization, communities of practices sampai business intelligence. Perusahaan Saatchi & Saatchi mempelajari faktor – faktor yang menjadi kekuatan pada perusahaan sebelumnya dengan men-generate informasi dan mengumpulkan data – data dari perusahaan sebelumnya sehingga dapat membangun suatu basis knowledge yang kuat. Selain itu perekrutan karyawan yang mempunyai point inti pada perusahaan sebelumnya merupakan asset intelektual yang berharga. Perekrutan karyawan inti oleh Maurce Saatchi dari perusahaan sebelumnya terkait pada faktor kepercayaan dari kedua belah pihak (dalam hal ini Maurice Saatchi dan karyawan). Faktor kepercayaan tersebut juga mempengaruhi trend industri dan knowledge selain faktor teknologi. Oleh karena itu, kerjasama antara pemilik perusahaan dan karyawan harus tetap terjaga agar perpindahan pengetahuan dari kedua belah pihak dapat terus berjalan. Pada akhirnya, Gabungan dari pembelajaran organisasi dan adopsi karyawan inti dari perusahaan sebelumnya merupakan agen utama untuk menciptakan value guna mewujudkan kecerdasan bisnis bagi perusahaan dan menjadikan perusahaan Saatchi & Saatchi sebagai perusahaan yang maju dan berhasil di bidangnya.

Kesalahan dari perusahaan:

  • Kesalahan fatal yang dibuat oleh perusahaan Cordiant adalah Melepaskan karyawan inti yang ada di perusahaan hanya karena penurunan nilai saham. Hal tersebut ternyata berpengaruh besar terhadap perusahaan Cordiant di masa yang akan datang. Dengan resignnya Maurice Saatchi, maka hilang pula aset intelektual perusahaan Cordiant yang secara tidak disadari merupakan Knowledge Management dari perusahaan Cordiant.
  • Selain resignnya Maurice Saatchi, karyawan – karyawan di perusahaan Cordiant juga dibajak oleh Maurice Saatchi yan mendirikan perusahaan pesaing bagi Cordiant. Hal tersebut telah melanggar landasan knowledge management yaitu ”The Knowledge Base and Organizational Learning” dan membuktikan bahwa Cordiant tidak dapat mempertahankan Knowledge Base dan Organizational Learning yang merupakan asset intelektual perusahaan.
  • Setelah ditinggal oleh “Key Person” perusahaan, Cordiant tidak dapat melakukan perubahan dan pengaturan secara khusus untuk bertahan dalam industri. Pertahanan tersebut diantaranya strategy, new employee, new organization dan Form Business. Selama Cordiant tidak melakukan pertahanan terhadap industrinya, maka perusahaan Cordiant akan terpuruk terus menerus.

Faktor pembelajaran dari Mini Case 1:

Faktor pembelajaran yang didapat pada kasus Saatchi dan Saatchi jelas sekali dapat dilihat dari modal yang bersifat intelektual. Proses bajak-membajak karyawan potensial terjadi pada kasus Saatchi dan Saatchi ini. Hal tersebut menyebabkan terganggunya proses pada perusahaan lama (CORDIANT) akibat key person yag dibajak. Pada kasus ini dapat dilihat bahwa tidak sepenuhnya intelektual organisasi yang masih dalam pengetahuan orang-orang dapat dipindahkan menjadi knowledge organisasi oleh kemampuan teknologi. Kasus Saatchi & Saatchi menjadi bahan pembelajaran tentang pemahaman akan pentingnya aset intelektual. Masalah apapun yang terjadi di suatu perusahaan, hendaknya jangan cepat mengambil keputusan untuk mengeluarkan ”key person” yang ada pada perusahaan tersebut. Jika hal itu terjadi, berarti perusahaan yang  ditinggalkan telah membuka jalan untuk terpuruk.

Mini case 2 – Volkswagen & General Motors

Kesimpulan  pada Mini Case 2:

  • Josh Ignacio Upez, chief of purchasing di GENERAL MOTORS, pindah ke VOLKSWAGEN.
  • Hal tersebut bukan menyebabkan efek pada masalah tradisional seperti periklanan, desain atau hiburan, tetapi dokumen atau file berharga di komputer juga berpindah dari General Motor ke Volkswagen.
  • Berpindahnya manajer terampil secara besar – besaran dari General Motor ke Volkswagen mengikuti langkah Josh Ignacio Upez.
  • Perpindahan karyawan GM ke VW tidak dapat ditarik kembali.

Faktor knowledge dalam penekanan kasus Volkswagen & General Motors, yaitu :

  • Kategori Evolusi Perkembangan Keberhasilan Management Perusahaan

Kasus perusahaan Volkswagen & General Motors secara Evolusi Perkembangan Keberhasilan Management Perusahaan dikategorikan dalam kelompok Pasca Modern. Hal tersebut dapat dilihat dari fokus perusahaan VW dalam kemampuan mengadopsi dan akses yang tinggi terhadap pengetahuan luar yang ada. VW telah berhasil merekrut Josh Ignacio Upez yang merupakan chairman of purchasing dari GM yang dapat membawa Knowledge Management untuk perusahaan VW. Berdasarkan dokumen atau file penting yang dibawa oleh Josh Ignacio Upez dari GM ke VW dapat dilakukan analysis dan TQM guna menciptakan nilai berharga untuk mendobrak perusahaan pesaing (GM) yang merupakan perusahaan nomor satu dunia.

  • Generasi perusahaan Volkswagen jika dilihat dari praktek management bisnis (dalam implementasi sistem informasi)

Perusahaan Volkswagen dapat dikategorikan pada perusahaan Generasi ke-3, jika dilihat dari praktek manajemen bisnis. Hal tersebut dapat dibuktikan dari langkah Perusahaan Volkswagen yang mulai bergerak ke arah Knowledge Management Enabled Networks. Disini fokus sudah pada akselerasi organisasi dengan mengandalkan network dan knowledge. Fokus penekanan disini berkembang dengan munculnya konsep learning organization, communities of practices sampai business intelligence. Perusahaan Volkswagen mempelajari faktor – faktor yang menjadi kekuatan pada perusahaan GM dengan men-generate informasi dan mengumpulkan data – data dari perusahaan GM melalui Josh Ignacio Upez sehingga dapat membangun suatu basis knowledge yang kuat. Selain itu perekrutan manajer terampil yang mempunyai point inti dari General Motor merupakan asset intelektual yang berharga. Berpindahnya manajer terampil dari GM ke VW terkait pada faktor kepercayaan antara Josh Ignacio Upez dengan rekan – rekan manajernya. Faktor kepercayaan tersebut juga mempengaruhi trend industri dan knowledge selain faktor teknologi. Untuk menciptakan Volkswagen dengan produknya yang competitive, kerjasama antara pemilik perusahaan VW dan karyawannya (terutama karyawan yang baru pindah dari GM) harus tetap terjaga agar perpindahan pengetahuan dari kedua belah pihak dapat terus berjalan. Pada akhirnya, Gabungan dari pembelajaran organisasi dan adopsi karyawan inti dari perusahaan GM merupakan aset utama untuk menciptakan value guna mewujudkan kecerdasan bisnis bagi perusahaan dan menjadikan perusahaan Volkswagen sebagai perusahaan yang maju dan berhasil di bidangnya.

Kesalahan dari GM:

  • Kesalahan fatal yang dibuat oleh perusahaan GM adalah melepaskan Josh Ignacio Upez sebagai kepala pembelian di perusahaan GM yang merupakan aset intelektual yang ada di perusahaan GM.Walaupun hanya seorang saja yang pindah, tetapi hal tersebut membawa pengaruh besar terhadap perusahaan GM di masa yang akan datang. Dengan resignnya Josh Ignacio Upez, maka hilang pula aset intelektual perusahaan GM yang secara tidak disadari merupakan Knowledge Management dari perusahaan GM.
  • Selain resignnya Josh Ignacio Upez, manajer terampil yang merupakan tim dari Josh Ignacio Upez di perusahaan GM juga berpindah mengikuti jejak Josh Ignacio Upez. Hal tersebut telah melanggar landasan knowledge management yaitu ”The Knowledge Base and Organizational Learning” dan membuktikan bahwa GM tidak mampu mempertahankan Knowledge Base dan Organizational Learning yang merupakan asset intelektual perusahaan. Dalam hal ini tidak semua pikiran – pikiran para karyawannya dapat dituangkan dengan teknologi.
  • Setelah ditinggal oleh “Key Person” perusahaan, Jika GM tidak dapat melakukan perubahan dan pengaturan secara khusus untuk bertahan dalam industri yang terdiri dari strategy, new employee, new organization dan Form Business. Maka, GM akan mengalami keterpurukan terus menerus dan bisa saja Volkswagen akan lebih unggul jika dibandingkan dengan GM.

Faktor pembelajaran dari Mini Case 2

Faktor pembelajaran yang didapat pada kasus Volkswagen dan General Motor jelas sekali dapat dilihat dari modal yang bersifat aset intelektual. Proses bajak-membajak karyawan potensial terjadi pada kasus ini. Hal tersebut menyebabkan terganggunya proses pada perusahaan lama (GM) akibat key person yag dibajak. Pada kasus ini dapat dilihat bahwa tidak sepenuhnya intelektual organisasi yang masih dalam pengetahuan orang-orang dapat dipindahkan menjadi knowledge organisasi oleh kemampuan teknologi. Kasus Volkswagen dan General Motor menjadi bahan pembelajaran tentang pemahaman akan pentingnya aset intelektual. Masalah apapun yang terjadi di suatu perusahaan, hendaknya jangan cepat mengambil keputusan untuk mengeluarkan ”key person” yang ada pada perusahaan tersebut. Jika hal itu terjadi, berarti perusahaan yang  ditinggalkan telah membuka jalan untuk terpuruk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply